Manfaat Olah Raga Bagai "Invisible Insulin" Bagi Penderita Diabetes


Dalam seminggu, setidaknya seseorang disarankan melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit. Apalagi bagi pasien penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, olahraga bisa membantu memperbaiki kondisi kesehatan mereka.

Dijelaskan dr Simon Salim, MKes, SpPD, AIFO, tanpa insulin, gula tidak bisa masuk ke dalam sel. Padahal, apapun jenis makanan akan diubah menjadi glukosa. Diibaratkan dr Simon, gula darah bisa masuk ke sel ketika 'pintunya' dibuka oleh insulin.

"Pada pasien diabetes, insulinnya sedikit sehingga tidak ada yang bukain pintu ibaratnya supaya gula tadi masuk ke sel. Tapi, pada pasien diabetes, gula bisa terbantu masuk ke dalam otot saat yang bersangkutan sedang berolahraga," tutur dr Simon dalam Media Briefing Indonesia SeGar di Luna Negra Resto, Plaza Bapindo, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Oleh karena itulah, disebutkan dr Simon olahraga ibarat invisible insulin, atau insulin yang tidak kelihatan. Selain itu, olahraga juga bisa membuat insulin lebih sensitif. Sebab, pada pasien diabetes, insulin kurang sensitif sehingga gula tidak mudah masuk ke sel.

"Kan insulinnya ada, tapi nggak sensitif jadinya glukosa susah masuk ke sel. Dengan olahraga, sensitivitas insulinnya ditingkatkan sehingga bisa semaksimal mungkin 'membuka pintu' agar gula masuk ke sel," terang dr Simon.

Bagi pasien diabetes, amat disarankan melakukan olahraga aerobik seperti bersepeda, jalan cepat, atau berenang.  Selain membantu mengelola kebugaran pasien diabetes, bukan rahasia lagi jika olahraga rutin, minmal 150 menit per minggu dengan intensitas juga bisa membakar kalori dan otomatis menurunkan berat badan.


"Yang patut diingat jangan melakukan yang satu tapi melupakan yang lain. Artinya melakukan olahraga tapi obat nggak diminum, pola makan nggak dijaga, itu sama aja bohong," tutur dr Simon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.